Malam yang
pernah sepi itu telah hilang saat ini. ada seseorang yang tiap malam aku
rindukan. Bukan, bukan kejora yang biasa aku rindukan. Ini makluk yang berbeda.
Aku bingung menamai rasa apa yang aku rasakan pada mahluk ini. setiap aku
dekatnya, ingin hentikan pasir yang terus bergerak turun mengikuti gerak
gravitasi. Ada yang salah denganku ? apakah aku terlalu berlebihan untuk
mengutarakan rasa yang aku rasakan ? Dikala kisahku telah sampai sketsamu.
Terlalui dengan penuh rasa bahagia. Dan ketika aku tak sempat untuk berfikir
tentang akhir dari kisah ini. sesungguhnya aku bingung apakah ini adalah sebuah
klimaks atau ini adalah sebuah kongklusi kalau kamu bukan kejora yang aku
inginkan. Air teh ini tak akan mungkin mengisi ruang kosong dalam cangkir kalau
tak ada orang yang sengaja mngisi liquid itu kedalamnya. Apakah hal itu sama
dengan apa yang aku rasa sekarang? Ruang kosong hati ini telah ada yang
memenuhi. Entah siapa kepda siapa aku harus mengtakannya. Kepada langitkah ? atau hujan ? ini adalah lara yang
tertunda atau apa? aku tak pernah tahu.
Kamu, dekatlah.
Genggam jemariku yang sedari tadi membeku. Arteriku tak mampu mengalirkan darah
sampai ke ujung tubuhku. Ini, disini. Didadaku, dengarkan detak jantungku yang
berdegup kencang. Aku belum sepenuhnya mengerti tentang arti rasa ini. yang aku
tau hanyalah aku nyaman berada didekatmu. Kamu mengarahkanku pada pelangi yang
selama ini aku anggap semu. Membuka pupil mataku untuk melihat mentari yang
sebelumnya kelabu tertutup mendung.
Karena kini aku
telah lelah, batinku ini sudah tak tahan lagi. perih ini sudah tak terbatas.
Ketika sayapmu melebar, siap untuk mengepakan dan terbang jauh menuju angkasa
lain, bolehkah aku untuk ikut bersamamu, terbang menyusuri langit biru bersama
gumpalan awan. Melihat bintang dan manifestasi langit malam ? menikmati tiap
butir hujan dan bersandar di ujung lingkaran pelangi. Maukah kamu untuk
mengabulkan permintaanku ?
Warna itu kapan
datangnya. Ajari aku bagaimana memainkan warna itu hingga menjadi pelangi.
Boleh aku minta padamu untuk terus memberikan warna itu dalam hidupkku. Buat
bahagiaku bertambah tiap detiknya dengan warna itu. Jangan, jangan beri warna
kelabu apalagi hitam. Aku tak suka. Biarkan warna-warna mewarnai hati kita
berdua dengan ekspetasi warna yang tak terduga.
0 komentar:
Posting Komentar