Aku kembali menuliskan tentang
kamu. Kamu yang ada dihidupku 472 hari yang lalu. Bukan karena aku yang mudah
terhalusinasi tentang bayangmu, tapi karena hari itu memang terlalu pahit
untukku. kali ini aku bukan menuliskan tentang pahit itu, melainkan momen saat
kita berbagi cerita manis di hari sebelum pahit itu datang. Walaupun tak
seharusnya aku menuliskan ini. aku telah memiliki rangkaian cerita lain yang
sedang aku jalani dan kamu pun juga. Kita sudah tak lagi bersapa sayang seperti
dulu. Hingga detik ini, aku merasa kamu yang bisa menerima semua fantasiku.
Banyak sakit yang aku terima darimu tapi itu lebih baik dari pada aku harus
berpura-pura menjadi sosok yang hanya tertuju pada realita.
Apa kamu pernah sesekali
memikirkan tentang aku yang kamu sebut mantan ? apa di punggungmu masih ada
tatto yang kita buat bersama ? sepasang kura-kura yang kita pelihara bersama ?
masih hidupkah? Ingat juga bagaimana payahnya kita menuju lantai tertinggi
pencakar langit. Hanya untuk melihat lampu kota yang berkelip ditengah malam
dan diakhiri dengan kecup romantismu serta tawa hangat kita? Ingin tertawa
rasanya tapi selalu ada selip tangis didalamnya. Selalu ada seri takdir yang
rumit.
Aku masih menyimpan semuanya.
Semua tentangmu. Tulisan tanganmu, gambar lucumu, senyum di fotomu, suaramu,
denting piano yang kamu mainkan untukku, hmm.. terlalu banyak yang aku simpan
tentangmu sayang. Hmm, salahkah jika saat ini aku memanggilmu sayang (lagi)?
0 komentar:
Posting Komentar